VIVAnews - Membiarkan anak-anak di bawah usia 12 tahun menggunakan telepon seluler sama saja membiarkannya dalam zona bahaya. Penggunaan ponsel pada anak dapat memicu gangguan kesehatan yang cukup serius.
Profesor Lawrie Challis, yang baru saja menyelesaikan program penelitian Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) memperingatkan bahwa anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh diberikan ponsel.
Efek radiasi dari ponsel berbahaya untuk kesehatan. Penggunaan ponsel saat menginjak usia remaja pun sebaiknya lebih memanfaatkan fasilitas berkirim pesan, daripada fasilitas percakapan langsung.
Meskipun tidak ada bukti bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap paparan radiasi ponsel dibandingkan orang dewasa, tapi perlindungan ekstra terhadap anak di usia pertumbuhan tak bisa diabaikan.
"Saya pikir masuk akal, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Kita tahu anak-anak lebih sensitif terhadap banyak hal, seperti paparan ultraviolet. Anak yang terkena sinar matahari berlebih, cenderung mudah terkena kanker kulit dibanding orang dewasa dalam kondisi yang sama,” katanya.
Ia tak memungkiri bahwa para orangtua memberikan ponsel kepada anak-anaknya untuk memudahkan kontrol. Namun dia menambahkan, kesehatan mereka jauh lebih penting. Penggunaan ponsel dalam waktu yang lama bisa memicu atau memperburuk pertumbuhan sel kanker, mengganggu kesehatan telinga, kulit dan otak.
Kesimpulan didapat setelah MTHR melakukan studi pelacakan penggunaan ponsel pada anak dan remaja selama 30 tahun. Studi dilakukan terhadap 250.000 orang Eropa, termasuk 100.000 masyarakat Inggris.
Penelitian lain juga tengah mendeteksi apakah penggunaan ponsel bisa meningkatkan kemungkinan penyakit saraf seperti Alzheimer, Parkinson, multiple sclerosis, stroke, penyakit jantung, dan kondisi yang kurang serius seperti sakit kepala dan gangguan tidur.
Namun, tak perlu terlampau cemas. Hampir semua produsen ponsel di dunia telah melengkapi produknya dengan headset untuk mengurangi radiasi ke otak. "Dalam dunia yang ideal, perangkat ponsel terus dikembangkan. Dengan menggunakan handset, kami rasa penggunaan ponsel pada anak aman,” kata Graham Philips, seorang pengawas industri telepon seluler.
Direktur Eksekutif Mobile Operators Association, John Cooke, menambahkan, "Jika orang tua khawatir, mereka dapat mendorong anak-anak mereka untuk tetap menerima panggilan pendek, sms, atau menggunakan perangkat hands-free. Ini akan lebih aman,” ujarnya. (pet)
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts Today
-
Nama bayi dari huruf A ABAN : Perbuatan nyata ABBAS : Singa ABDULLAH : Hamba Allah ABDUL AZIZ : Hamba Allah Yang Maha Perkasa ABDUL BA...
-
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TU...
-
- UFS TORNADO,UFS MICRO,UFS+HWK For Repair niversal ( Nokia-Soner-Samsung-dll) Keunggulan : Lengkap n Praktis Kekurangan : gak isa repair er...
-
Memilih Raket Bulutangkis dapat didasarkan pada : A. Gaya main/ Type Pemakai , yaitu memilih Raket disesuaikan dengan Type Pemak...
-
INFRARED Infrared adalah generasi pertama dari teknologi koneksi nirkabel yang digunakan untuk perangkat mobile. InfraRed sendiri, merupa...
-
Suatu ketika, untuk menghapus sebuah spyware atau hanya untuk tujuan diagnostik, Anda harus memulai Windows pada Safe Mode. Sementara di Sa...
-
Driver emachines d725 421g16mi untuk-windows-xp-2/ » By disiniaja on Nov 19, 2010 in Driver Free | 0 Comments Processor: I...
-
Bagi Anda yang ingin lebih serius dalam bermain bulutangkis, maka sebaiknya Anda harus lebih memperhatikan raket yang Anda pakai. Sebuah rak...
-
Apakah Anda suka mendengarkan musik melalui Winamp sambil tiduran, sementara merasa malas untuk bangun dan mengganti lagu? Atau presentasi ...
-
VISI Menjadi kepala desa yang bersih, transparan dan amanah dalam rangka mewujudkan masyarakat Tlogoadi yang kompak, dinamis, kreatif, in...
0 komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR